distosia kelainan tractus genetalis



v  VULVA
Kelainan yang bisa menyebabkan distosia ialah edema, stenosis dan tumor. Edema bisa timbul waktu hamil, biasanya sebagai gejala preeklampsia akan tetapi dapat pula mempunyai sebab lain misalnya gangguan gizi. Pada persalinan lama dengan penderita dibiarkan meneran terus, dapat timbul pula edema pada vulva. Kelainan ini umumnya jarang merupakan rintangan bagi kelahiran pervaginam.
Stenosis pada vulva biasanya terjadi sebagai akibat perlukaan dan radang , yang menyebabkan ulkus-ulkus dan yang sembuh dengan parut-parut yang dapat menimbulkan kesulitan, walaupun umumnya dapat diatasi dengan mengadakan episiotomi yang cukup luas. Kelainan kongenital  pada vulva yang menutup sama sekali hingga hanya orifisium uretra eksternum tampak dapat pula terjadi. Penanganan ialah mengadakan sayatan median secukupnya untuk melahirkan kepala janin.
Tumor dalam bentuk neoplasma  jarang ditemukan pada vulva; lebih sering terdapat kondilomata akuminata, kista atau abses glandula  Bartholin. Abses yang pecah pada waktu persalinan dapat menyebabkan infeksi puerperalis.

v  VAGINA
Stenosis vagina kongenital jarang terdapat, lebih sering ditemukan septum vagina yang memisahkan vagina secara lengkap atau tidak lengkap dalam bagian kanan dan bagian kiri . Septum lengkap biasanya tidak menimbulkan distosia karena bagian vagina yang satu umumnya cukup lebar, baik untuk koitus maupun untuk lahirnyav janin. Septum tidak lengkap kadang-kadang menahan turunnya kepala janin pada persalinan dan harus di potong terlebih dahulu.stenosis dapat terjadi karena parut-parut akibat perlukaan dan radang.pada stenosis vagina yang tetap kaku dalam kehamilan dan merupakan halangan untuk lahirnya janin,perlu di pertimbangkan seksio sesarea.
Tumor vagina dapat merupakan rintangan bagi lahirnya janin pervaginam.adanya tumor vagina bisa pula menyebabkan persalinan pervaginam di anggap mengandung terlampau banyak resiko.tergantung dari jenis dan besarnya tumor,perlu di pertimbangkan apakah persalinan dapat berlangsung pervaginam atau harus di selesaikan dengan seksio sesarea.
v  SERVIKS UTERI
Distosia secara servikalis karena dysfunctional uterine ection atau karena parut pada serviks uteri sudah di bicarakan dalam bab lain.
Konglutinasio orivisii eksterni ialah keadaan yang jarang terdapat.disini dalam kala satu serviks uteri menipis akan tetapi pembukaan tidak terjadi,sehingga merupakan lembaran kertas dibawah kepala janin.diagnosis dibuat dengan menemukan lubang kecil yakni ostium uteri eksternum di tengah-tengah lapisan tipis tersebut.dengan jari yang di masukan kedalam lubang itu pembukaan dapat di perlebar dengan mudah dan dalam waktu yang tidak lama pembukaan dapat menjadi lengkap dengan sendirinya.
Karsimona servisis uteri,dalam bab lain sudah di bahas termasuk distosia yang bisa timbul karena penyakit tersebut,sehingga hal itu tidak di bahas lagi disini.
v  UTERUS
Kelainan bawaan dan kelainan letak uterus sebagai sebab distosia,tidak di bicarakan lagi disini,oleh karena itu sudah di bahas dalam bab lain.
Myoma uteri,tumor ini juga sudah di bahas dalam bab lain.distosia karena myoma uteri dapat terjadi: a) apabila letak myoma uteri menghalangi lahirnya janin pervagina b) apabila berhubungan dengan adanya myoma uteri terdapat kelainan letak janin;dan c) apabila berhubungan dengan adanya myoma terjadi inersia uteri dalam persalinan.
Pada umumnya persalinan  dengan myoma uteri berlangsung seperti biasa,sehingga penanganan persalinan itu dapat di batasi pada pengawasan yang seksama.kelinan letak janin atau kelainan  yang his di hadapi dengan sesuai dengan sikap yang lazim.apabila myoma uteri merupakan halangan dari lahirnya janin pervaginam,perlu dilakukan seksio sesarea.sedapat-dapatnya dilakukan seksio sesarea transperitonealis profunda,akan tetapi kadang-kadang berhubungan dengan lokasi myoma perlu dilakukan seksio sesarea klasik.myomektomi sesudah seksio sesarea umumnya tidak di anjurkan berhubungan dengan bahaya perdarahan banyak dan tertinggalnya luka-luka yang tidak rata pada myometrium yang memudahakan terjadinya infeksi puerperal.dalam masa puerperium,myoma uteri dapat mengecil malahan bisa menjadi lebih kecil dari pada sebelum kehamilan.akan tetapi bahaya mekrosis dan infeksi selalu ada,walaupun tidak besar,sehingga puerperium perlu di awasi dengan baik.jika peristiwa yang terakhir ini terjadi dan pengobatan konservatif tidak memberi hasil yang di harapkan perlu di pertimbangkan histerektomi.sebagai profilaksis dianjurkan agar tidak memberikan oksitosin yang dapat mengganggu peredaran darah ke myomata yang kemudian menjadi nekrotik dan mudah terinfeksi.
v  OVARIUM
Tumor ovarium telah di bahas dalam bab lain.distosia karena tumor ovarium terjadi apabila tumor tersebut menghalangi lahirnya janin pervaginam. Tumor demikan itu untuk sebagian atau seluruhnya terletak dalam kavum doglas.membiarkan persalinan berlarut-larut mengandung bahaya pecahnya tumor (bila tumor kistik),atau ruptura uteri (bila tumor solid) dan garis miring atau infeksi.intrapartum.apabila pada permulaan persalinan di temukan tumor ovarium dalam kavum doglas,boleh di coba dengan hati-hati apakah tumor dapat di angkat ke atas rongga panggul,sehingga tidak menghalangi persalinan.apabila percobaan itu tidak berhasil atau persalinan telah maju sehingga percobaan reposisi lebih sukar dan lebih berbahaya,sebaikya dilakukan seksio sesarea diikuti dengan pengangkatan tumor.pada tumor ovari yang tidak merupakan halangan bagi persalinan pervagina,persalinan di biarkan berlangsung spntan dan tumor di angkat dalam mada nifas.dalam masa ini ada kemungkinan terjadi putaran tangkai tumor yang memerlukan tindakan pembedahan segera.












DAFTAR PUSTAKA
1.      Ida Bagus Gede Manuaga, 1998, Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC
2.      Yayasan Sarwono Prawihardjo, 1997, Ilmu Kebidanan, FKUI, Jakarta
3.      Muchtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid I. EGC: Jakarta
4.      Staf Pengajar LAB / UPF Obstetri dan Ginekologi. 1989. Osbetetri Patologi. Ekstar Offset: BandungWinknjosastro,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar