DEFISIENSI FERUM (ANEMIA)
A.
Definisi
Anemia adalah keadaan dimana
seseorang memiliki kadar haemoglobin (Hb) kurang dari 10gr% (anemia berat) atau
kurang dari 6gr% (anemia gravis). (Mochtar,
Rustam.,Sinopsis Obstetri, Hal: 145)
Sedangkan
Centers for Disease Control (1990) mendefinisikan anemia sebagai kadar
hemoglobin kurang dari 11g/dl pada trimester pertama dan ketiga, dan kurang
dari 10,5 g/dl pada trimester kedua. (Cunningham,
Gant,dkk, Obstetri William Ed. 21 Vol.2, hal: 1463)
B. Frekuensi
Anemia
Laporan-laporan
dari seluruh dunia menyebutkan bahwa frekuensi anemia dalam kehamilan cukup
tinggi, terutama di Negara-negara berkembang, yaitu 10-20%.
Frekuensi anemia dalam kehamilan di
Indonesia :
§
Hoo Swie Tjiong (1962): 18,5%
§
Njo Tiong Tiat dan Poerwo Soedarmo
(1975): 16,1% pada triwulan I dan 49,9% pada triwulan III. (Mochtar,
Rustam.,Sinopsis Obstetri, Hal: 145-146)
Menurut
sumber lain menyatakan bahwa frekuensi anemia selama kehamilan sangat
bervariasi, terutama bergantung pada apakah selama hamil wanita tersebut
mendapat suplemen besi. Sebagai contoh, Taylor dkk. (1982) melaporkan bahwa
kadar haemoglobin pada aterm rata-rata mencapai 12,7g/dl pada wanita yang
mendapat tambahan zat besi dibanding 11,2 g/dl pada wanita lain yang tidak
mendapat tambahan suplemen berikut. (Cunningham,
Gant ,dkk, Obstetri William Ed. 21 Vol.2, hal: 1463-1464)
C. Klasifikasi
Anemia dalam Kehamilan
a.
Anemia Defisiensi Besi (62,3%)
Defisiensi besi sering terjadi pada
wanita, dan Centers for Disease Control
and Prevention (1989) memperkiraan bahwa sekitar 8 juta wanita Amerika usia
subur mengalami defisiensi besi. Status gizi yang kurang sering berkaitan
dengan anemia defisiensi besi (Scholl,
1998).
Pengobatannya adalah dengan
pemberian suplemen zat besi yang diberikan per oral atau parenteral. Hal ini
juga diberikan dengan melihat keperluan zat besi pada wanita non hamil, hamil
dan dalam laktasi seperti yang dianjurkan dalam:
§
FNB Amerika Serikat (1958):
12mg-15mg-15mg
§
LIPI Indonesia (1968):
12mg-17mg-17mg
b.
Anemia Megaloblastik (29,0%)
Anemia megaloblastik adalah anggota
kelompok penyakit darah yang ditandai oleh kelainan darah dan sumsum tulang
akibat gangguan sintesis DNA. Penyebabnya adalah karena kekurangan asam folat,
jarang sekali akibat karena kekurangan vitamin B12. Biasanya karena
malnutrisi dan infeksi yang kronik.
Pengobatan untuk anemia
megaloblastik adalah dengan memberikan:
§
Asam folik 15-30 mg per hari
§
Vitamin B12 3 x 1 tablet
per hari
§
Sulfas ferosus 3 x 1 tablet per hari
§
Transfuse darah (untuk kasus berat)
c.
Anemia Hipoplastik
Anemia hipoplastik ini biasanya
disebabkan oleh hipofungsi sumsum tulang, membentuk sel darah merah baru. Untuk
diagnosis diperlukan pemeriksaan-pemeriksaan:
§
Darah terapi lengkap
§
Pemeriksaan fungsi sterna
§
Pemeriksaan retikulosit, dll.
Penyebabnya belum diketahui, kecuali
yang disebabkan oleh infeksi berat (sepsis), keracunan, dan sianr rontgen atau
sinar radiasi.Terapi dengan obat-obatan hasilnya kurang memuaskan , mungkin
pengobatan yang paling baik adalah dengan pemberian transfusi darah yang perlu
sering diulang.
d.
Anemia Hemolitik
Anemia hemolitik disebabkan oleh
penghancuran/ pemecahan sel darah merah yang lebih cepat dari pembuatannya. Hal
ini disebabkan oleh:
a.
Faktor intrakorpuskuler: dijumpai pada anemia hemolitik heriditer; talesemia;
anemia sel sickle (sabit); hemoglobinopati C, D, G, H, I; dan paraksismal
nocturnal hemoglobinuria.
b.
Faktor ekstrakorpuskuler: disebabkan malaria, sepsis, keracunan zat logam, dan
dapat beserta obat-obatan; leukemia, penyakit Hodgkin, dan lain-lain.
Gejala utama adalah anemia dengan
kelainan-kelainan gambaran darah, kelelahan, kelemahan, serta gejala komplikasi
bila terjadi kelainan pada organ-organ vital.
Pengobatan bergantung pada jenis
anemia hemolitik serta penyebabnya. Bila disebabkan oleh infeksi maka
infeksinya diberantas dan diberikan obat-obat penambah darah. Namun, pada
beberapa jenis obat-obatan, hal ini tidak memberi hasil. Maka transfusi darah
berulang dapat membantu penderita penyakit ini. (Mochtar, Rustam.,Sinopsis Obstetri, Hal: 146-148)
Diposkan oleh reny reyurrie di 00.26
Tidak ada komentar:
Posting Komentar